Sebut saja Zodia, yang merupakan tanaman perdu berasal dari Papua. Tanaman ini bisa mengusir nyamuk, baik di dalam ruangan maupun di pekarangan. Tanaman tersebut mempunyai kandungan evodiamine dan rutaecarpine yang tidak disukai serangga. Tanaman Zodia ini dapat mengeluarkan aroma tajam yang tidak disukai nyamuk.
Tanaman yang tingginya sekitar 20 centimeter itu dijual Rp 10.000 per potnya. Bila kita ingin membeli yang lebih besar, dengan ukuran tinggi mencapai 1,5 meter dibanderol harga Rp 150.000.
Untuk memelihara zodia, diusahakan agar tidak berlebihan airnya. Cukup disiram sedikit, agar pohon itu tidak layu. Kemudian, dalam penempatannya juga harus di ruangan yang memiliki ventilasi udara yang cukup baik agar tanaman ini tetap tumbuh dengan subur.
Menurut analisis yang dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Baittro) dengan gas kromatografi, minyak yang disuling dari daun tanaman ini mengandung linalool 46 persen dan alpha-pinene 13,26 persen yang sudah sangat dikenal sebagai pengusir (repellent) nyamuk. Pengujian terhadap nyamuk demam berdarah menunjukkan bahwa lengan yang telah digosok dengan daun zodia terlindungi dari nyamuk tersebut selama enam jam dibandingkan dengan lengan yang tidak digosok. Daya halau zodia terhadap nyamuk tersebut sebesar 70 persen.
Antipolutan
Selain tanaman antinyamuk, pagi pehobi tanaman yang mempunyai masalah dengan udara yang kotor, dalam pameran tersebut ada banyak jenis tanaman yang mampu untuk mengurangi polutan yang sekaligus juga memberikan solusi jitu yang ramah lingkungan. Seperti : paku boston, palem bambu, lili air, sirih belanda, kastuba dan kemudian yang paling terkenal adalah Sansevieria.
Sansevieria merupakan nama latin dari tanaman hias lidah mertua yang memiliki keunggulan di antaranya, sangat tahan terhadap polutan dan bahkan dapat menyerap udara kotor itu. Begitu pula dengan asap rokok dan hasil pembakaran, radiasi dari berbagai peralatan elektronik seperti komputer, televisi, handphone, juga perlengkapan yang memanfaatkan gelombang cahaya dan elektromagnetik mampu diminimalisir sehingga tidak berbahaya lagi bagi kesehatan.
Selain itu, tanaman ini mampu bertahan hidup pada rentang suhu dan cahaya yang luas, dan mampu bertahan hidup dalam suhu yang ekstrim sekalipun tanaman lain tidak dapat bertahan hidup.
Pencemaran udara tak hanya keluar dari cerobong asap maupun knalpot kendaraan di jalan raya. Seperti musuh dalam selimut, senyawa berbahaya juga banyak bergentayangan di dalam ruangan atau kantor. Senyawa itu mudah terhirup hidung saat kita bersantai maupun bekerja. Banyak benda di dalam kantor dan rumah yang bisa menjadi sumber gas beracun. Semisal lapisan plitur, cat dan vernis pembalut meja-kursi antik kesayangan Anda. Bukan itu saja, tisu, kertas, kayu lapis, cairan pembersih, asap rokok, uap tinta, uap lem, plastik, detergen beserta remukan fiber glass juga bisa menjadi sumber gas polutan berisiko tinggi.
Sementara bagi Anda pengkoleksi tanaman langka, saat ini yang sedang banyak dicari oleh kolektor adalah nepenthes (kantong semar). Awalnya, nepenthes adalah sejenis tanaman parasit, yang tumbuh melilit di batang pohon lain. Tetapi lama-kelamaan dibudidayakan di dalam pot