Parasetamol, golongan obat yang lebih populer sebagai pereda sakit dan demam, mulai digali manfaatnya sebagai obat untuk meningkatkan daya ingat.
Menurut situs Daily Mail, tim peneliti dari Swedia yakin parasetamol bekerja pda sel-sel otak yang mengendalikan memori. Pengujian klinik sudah dilakukan dan menunjukkan orang yang sering mengonsumsi parasetamol memiliki hasil tes memori yang lebih baik.
Penelitian di laboratorium menunjukkan parasetamol memicu pengeluaran serotonin di otak. Secara tidak langsung serotonin memicu peningkatan daya ingat. Hal ini terjadi karena serotonin memiliki efek mengurangi stres dan membuat otak lebih rileks.
Sementara itu efek langsung dari parasetamol adalah mengaktifkan area otak yang berkaitan dengan kemampuan belajar, memori dan pemecahan masalah, yakni area hipokampus.
Penelitian di Swedia menunjukkan tingkat kegelisahan pasien demensia berkurang hingga 17 persen setelah mengonsumsi parasetamol dosis tinggi selama dua bulan.
Menurut Dr.Anne Corbet, peneliti dari The Alzheimer Society, menjelaskan, masalah yang dihadapi pasien demensia bukan hanya lupa di mana meletakkan barang-barang. Pasien juga seringkali tidak bisa mengenali keluarganya dan kehidupannya.
Meski parasetamol tampak menjanjikan, namun Corbet menyarankan agar pasien tidak melakukan eksperimen sendiri dengan parasetamol karena riset-riset yang dilakukan para ilmuwan masih dalam tahap awal.