Masyarakat sedang was-was akibat maraknya kasus pembobolan ATM melalui lima Bank, dengan nilai puluhan miliar yang terjadi baru-baru ini. Lalu bagaimana cara yang bijak melakukan transaksi melalui mesin ATM?
Berikut tips yang dijelaskan Kepala Divisi Operasional PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) Triyana.
Untuk awalnya, kita pastikan bahwa saat memasuki mesin ATM tidak ada orang dibelakang, atau tidak ada yang membututi.
“Perhatikan ATM. Pastikan tidak ada yang aneh. Saat ini juga telah banyak ATM yang ngantre-nya harus di luar,” ujar Triyana saat berbincang di kantornya Gedung BRI 1 Jalan Jend Sudirman Jakarta.
Kedua, pastikan tidak ada kamera yang mencurigakan di dalam ruangan mesin ATM. Untuk membedakan kamera dari bank yang bersangkutan, dengan kamera yang dipasang sindikat, caranya mudah.
Kamera yang secara resmi dipasang bank, berbentuk lebih besar, dan biasanya memiliki tangkai. Beda dengan kamera yang dipakai untuk mencuri data nasabah. Bentuk kamera tersebut kecil, bahkan sangat kecil. Diameternya sama persis dengan pangkal balpoint.
“Kalau itu, kameranya kecil banget dan biasanya dipasang ditempat-tempat yang tidak biasa,”ujarnya.
Selanjutnya, pastikan lubang tempat memasukan kartu tidak ada tonjolan. Jika ternyata ada, besar kemungkinan itu adalah reader yang dipasang sindakat untuk mencuri data dan PIN nasabah yang bersangkutan.
“Kalau ada tonjolan, lebih baik ga usah tarik uang disitu. Itu reader untuk ambil data kita. Digoyang-goyang aja, pasti copot. Kalau mau kasih ke bank. Nanti dapat hadiah,” timpal Corporate Secretary BBRI Muhamad Ali.
Kemudian, langkah bijak lain adalah ganti sesering mungkin angka unik atau PIN yang dimiliki nasabah. Jika dirasa tidak nyaman dengan PIN yang ada saat ini, segera ubah.
“Kalau perlu ganti terus setiap transaksi. Tapi harus diingat-ingat,” tambahnya.
“Tiap melakukan transaksi, pencet PIN tutupi dengan tangan sebelahnya. Ini sudah cukup efektif agar tidak diintip orang lain ataupun kamera,” imbuhnya.
Untuk awalnya, kita pastikan bahwa saat memasuki mesin ATM tidak ada orang dibelakang, atau tidak ada yang membututi.
“Perhatikan ATM. Pastikan tidak ada yang aneh. Saat ini juga telah banyak ATM yang ngantre-nya harus di luar,” ujar Triyana saat berbincang di kantornya Gedung BRI 1 Jalan Jend Sudirman Jakarta.
Kedua, pastikan tidak ada kamera yang mencurigakan di dalam ruangan mesin ATM. Untuk membedakan kamera dari bank yang bersangkutan, dengan kamera yang dipasang sindikat, caranya mudah.
Kamera yang secara resmi dipasang bank, berbentuk lebih besar, dan biasanya memiliki tangkai. Beda dengan kamera yang dipakai untuk mencuri data nasabah. Bentuk kamera tersebut kecil, bahkan sangat kecil. Diameternya sama persis dengan pangkal balpoint.
“Kalau itu, kameranya kecil banget dan biasanya dipasang ditempat-tempat yang tidak biasa,”ujarnya.
Selanjutnya, pastikan lubang tempat memasukan kartu tidak ada tonjolan. Jika ternyata ada, besar kemungkinan itu adalah reader yang dipasang sindakat untuk mencuri data dan PIN nasabah yang bersangkutan.
“Kalau ada tonjolan, lebih baik ga usah tarik uang disitu. Itu reader untuk ambil data kita. Digoyang-goyang aja, pasti copot. Kalau mau kasih ke bank. Nanti dapat hadiah,” timpal Corporate Secretary BBRI Muhamad Ali.
Kemudian, langkah bijak lain adalah ganti sesering mungkin angka unik atau PIN yang dimiliki nasabah. Jika dirasa tidak nyaman dengan PIN yang ada saat ini, segera ubah.
“Kalau perlu ganti terus setiap transaksi. Tapi harus diingat-ingat,” tambahnya.
“Tiap melakukan transaksi, pencet PIN tutupi dengan tangan sebelahnya. Ini sudah cukup efektif agar tidak diintip orang lain ataupun kamera,” imbuhnya.