Proses wawancara kerja merupakan hal penting bagi calon karyawan. Pada proses ini calon karyawan akan dijelaskan mengenai deskripsi pekerjaan, kebijakan perusahaan, hingga nominal gaji.
Penentuan nominal gaji oleh perusahaan merupakan hasil upaya calon karyawan dalam negosiasi. Meski perusahaan telah memiliki standar tertentu, namun calon karyawan juga harus pandai-pandai menegosiasi agar mendapatkan gaji sesuai dengan besarnya pengeluaran, tenaga, maupun pikiran yang diberikan.
Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan seperti dilansir dari situs Yahoo Finance.
1. Lakukan penelitian
Jangan membayangkan penelitian ini menggunakan gelas ukur atau tabung reaksi di sebuah laboratorium. Penelitian dimaksudkan dengan mencari tahu dari berbagai sumber baik internet atau pengalaman orang lain, yang bekerja sesuai dengan posisi yang diinginkan.
Dengan melakukan penelitian ini, akan diketahui standar gaji yang biasa diterima sesuai posisi yang kamu lamar. Hal ini untuk menghindari nominal gaji yang telah ditetapkan oleh perusahaan tersebut padahal jauh di bawah standar.
2. Jangan sebutkan nilai pertama
Dalam aplikasi formulir lamaran, biasanya terdapat pertanyaan berapa besar gaji yang diinginkan.
Menurut jurnal terbitan Wall Street ini, usahakan untuk tidak menuliskan jumlah nominal pada formulir. Jika menuliskan angka yang dinilai terlalu tinggi, maka perusahaan akan berpikir dua kali untuk meneruskan wawancara selanjutnya. Demikian pula jika terlalu rendah, pihak perusahaan akan menilaimu tidak memenuhi syarat atau mungkin putus asa.
Jika terpaksa harus menuliskan jumlah nominal, coba hitung jumlah kompensasi yang kamu dapat dari perusahaan (dalam hal ini gaji) dengan pengeluaran selama bekerja, seperti uang makan dan transportasi. Usahakan jumlah tersebut impas bahkan lebih bukan justru menombok.
3. Jangan pernah berbohong
Berbohong yang dimaksud adalah mengenai data diri atau latar belakang, baik tempat tinggal, asal kampus, maupun pengalaman kerja. Jangan sampai pihak perusahaan menemukan ketidaksesuaian antara apa yang kamu tuliskan dalam CV maupun proses wawancara, membuatmu masuk dalam black list suatu perusahaan.
4. Jangan langsung menerima tawaran pertama
Proses negosiasi dalam wawancara di suatu perusahaan merupakan cara perusahaan tersebut untuk melatih kemampua dalam bernegosiasi dan mempertahankan pendapat.
Mungkin calon karyawan merasa tersanjung dengan penawaran pertama dan benar-benar menginginkan pekerjaan tersebut. Namun, usahakan meminta nominal gaji 10 persen lebih tinggi dari gaji yang ditawarkan perusahaan. Tentu dengan tetap mempertimbangkan pengeluaran rutin selama bekerja dengan pendapatan.
5. Cari keuntungan di luar gaji pokok
Jika kamu telah menyetujui nominal gaji yang ditawarkan perusahaan, cari keuntungan lain yang ditawarkan oleh perusahaan, asuransi kesehatan misalnya, dapat menjadi keuntungan jika suatu saat jatuh sakit akibat jam kerja yang terlalu tinggi.
Penentuan nominal gaji oleh perusahaan merupakan hasil upaya calon karyawan dalam negosiasi. Meski perusahaan telah memiliki standar tertentu, namun calon karyawan juga harus pandai-pandai menegosiasi agar mendapatkan gaji sesuai dengan besarnya pengeluaran, tenaga, maupun pikiran yang diberikan.
Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan seperti dilansir dari situs Yahoo Finance.
1. Lakukan penelitian
Jangan membayangkan penelitian ini menggunakan gelas ukur atau tabung reaksi di sebuah laboratorium. Penelitian dimaksudkan dengan mencari tahu dari berbagai sumber baik internet atau pengalaman orang lain, yang bekerja sesuai dengan posisi yang diinginkan.
Dengan melakukan penelitian ini, akan diketahui standar gaji yang biasa diterima sesuai posisi yang kamu lamar. Hal ini untuk menghindari nominal gaji yang telah ditetapkan oleh perusahaan tersebut padahal jauh di bawah standar.
2. Jangan sebutkan nilai pertama
Dalam aplikasi formulir lamaran, biasanya terdapat pertanyaan berapa besar gaji yang diinginkan.
Menurut jurnal terbitan Wall Street ini, usahakan untuk tidak menuliskan jumlah nominal pada formulir. Jika menuliskan angka yang dinilai terlalu tinggi, maka perusahaan akan berpikir dua kali untuk meneruskan wawancara selanjutnya. Demikian pula jika terlalu rendah, pihak perusahaan akan menilaimu tidak memenuhi syarat atau mungkin putus asa.
Jika terpaksa harus menuliskan jumlah nominal, coba hitung jumlah kompensasi yang kamu dapat dari perusahaan (dalam hal ini gaji) dengan pengeluaran selama bekerja, seperti uang makan dan transportasi. Usahakan jumlah tersebut impas bahkan lebih bukan justru menombok.
3. Jangan pernah berbohong
Berbohong yang dimaksud adalah mengenai data diri atau latar belakang, baik tempat tinggal, asal kampus, maupun pengalaman kerja. Jangan sampai pihak perusahaan menemukan ketidaksesuaian antara apa yang kamu tuliskan dalam CV maupun proses wawancara, membuatmu masuk dalam black list suatu perusahaan.
4. Jangan langsung menerima tawaran pertama
Proses negosiasi dalam wawancara di suatu perusahaan merupakan cara perusahaan tersebut untuk melatih kemampua dalam bernegosiasi dan mempertahankan pendapat.
Mungkin calon karyawan merasa tersanjung dengan penawaran pertama dan benar-benar menginginkan pekerjaan tersebut. Namun, usahakan meminta nominal gaji 10 persen lebih tinggi dari gaji yang ditawarkan perusahaan. Tentu dengan tetap mempertimbangkan pengeluaran rutin selama bekerja dengan pendapatan.
5. Cari keuntungan di luar gaji pokok
Jika kamu telah menyetujui nominal gaji yang ditawarkan perusahaan, cari keuntungan lain yang ditawarkan oleh perusahaan, asuransi kesehatan misalnya, dapat menjadi keuntungan jika suatu saat jatuh sakit akibat jam kerja yang terlalu tinggi.
saya pernah ngalaminya, dalam masalah berapa gaji yang diinginkan / mengenai berapa gaji yang diperoleh sebelumnya.
jujur deh, amat sangat bingung menjawabnya, serba salah.
terimakasih ni gan atas informasinya,sangat bermanfaat sekali, khususnya bagi saya.
hemp..masalah gaji memang terkadang sedikit menjebak ya.
perlu kecerdasan dalam menego ni, hee
bisa di jadikan pelajaran nih,,soalnya saya belum pernah ngalamin yang seperti itu,