Jangan mengira kalau berdiet berarti mengurangi makan agar berat badan menurun. Hati-hati juga dengan berat badan yang turun drastis karena belum tentu diet yang anda lakukan sudah benar. Pola diet yang keliru tak hanya membuat Anda sulit mempertahankan penurunan berat badan jangka panjang. Tetapi juga berisiko menimbulkan gangguan kesehatan.
Berikut hal-hal yang perlu diketahaui agar diet anda benar dan sukses.
Hindar jenis diet yang :
- Diet yang menyalahi aturan kesehatan. Contoh diet ini misalnya mengharuskan minum air putih selama beberapa hari berturut-turut atau sebaliknya, melarang anda banyak minum air putih. air putih, dengan alasan supaya tubuh tidak bengkak.
Atau jenis diet yang memperbolehkan minum jeruk nipis untuk meluruhkan lemak.
- Puasa berdalih diet. Puasa dengan tujuan penurunan berat badan bisa berakibat kontraproduktif. Ketika mengonsumsi sedikit kalori, tubuh akan berpikir bahwa Anda sedang lapar, sehingga menyesuaikan ritme metabolismenya. Sayangnya, pada saat Anda kembali makan secara normal, metabolisme tubuh tidak menyesuaikan diri lagi. Ditambah lagi berat badan yang turun ketika puasa adalah kombinasi dari lemak, cairan, dan otot. Tetapi, ketika berat badan naik lagi, itu biasanya disebabkan bertambahnya jumlah lemak.
- Diet "ramuan ajaib". Ini adalah jenis diet yang menyatakan bahwa dengan mengonsumsi satu jenis makanan tertentu -entah itu berupa suplemen, teh hijau, atau cuka apel, maka berat badan bisa turun drastis.
- Diet detoks. Diet dengan cara membersihkan organ dalam tubuh sebaiknya diwaspadai karena kurang bisa dipertanggunjawabkan. Karena tubuh kita sendiri sudah dilengkapi dengan ‚ perangkat pembersih’ yang berperan untuk menyingkirkan racun.
- Diet selektif. Diet jenis ini hanya memberikan lampu hijau kepada jenis makanan yang terbatas. So pasti makanan berlemak dan memiliki rasa manis dilarang. Diet ini hanya memperbolehkan pediet makan satu jenis makanan setiap hari. Keunggulannya sih, bobot pediet emang bisa susut, tapi hati-hati aja, kalo anda tipe orang yang cepat bosan, anda pasti kembali mencari makanan favorit. Dan akibatnya berat badan bisa melambung kembali.
Sebaiknya jangan juga melakukan hal-hal berikut ini :
- Berlapar-lapar. Rasa lapar adalah salah satu pertanda bahwa perut kosong dan gula darah menipis. Padahal keduanya dibutuhkan oleh otak.
Makan banyak bisa menambah berat badan. Karenanya, kita berusaha menahan rasa lapar atau bahkan tidak makan. Namun berlapar ria dapat menurunkan metabolisme tubuh, yang kemudian melambatkan pembakaran lemak. Itu semua menguras energi kita apalagi jika melakukan aktivitas sehari-hari, tubuh jadi kurang fit dan loyo. Selain itu, gak makan bisa membuat kepala jadi sakit, atau pusing.
Makan normal 3 kali sehari dan jika masih terasa lapar, makan makanan yang punya nilai gizi tinggi seperti buah apel, kacang almond dan susu skim.
- Gak Sarapan. Sarapan ternyata emrupakan waktu makan yang paling penting buat tubuh. Setelah tidur malam 8 jam, tubuh membutuhkan asupan nutrisi dan itu bisa didapat dengan makan pagi atau sarapan. Melewatkan sarapan berarti menghadapkan tubuh pada fase katabolik yakni tubuh berusaha mengambil energi yang ada pada otot.
- Tidak makan malam. Tidak banyak kegiatan yang dilakukan di malam hari, apalagi menjelang tidur. Dan emang sih saat tidur, kita tidak butuh banyak kalori, apalagi karbohidrat dalam kadar yang tinggi. Namun kita butuh protein karena saat tidur hormon pertumbuhan dipergunakan untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak.