img

Saat melamar kerja, Anda sering diminta untuk mencantumkan sejarah gaji yang diterima dari pengalaman kerja sebelumnya. Hal ini sangat sensitif sifatnya, terutama jika nilai gaji tersebut dilihat oleh orang lain yang tak ada hubungannya dengan proses perekrutan kerja yang bersangkutan.

Dalam beberapa kasus, perekrut kerja tidak akan meminta hal tersebut namun akan meminta Anda menyebutkan langsung berapa gaji yang diinginkan. Hal ini juga membingungkan karena jika salah menyebut nominal, risiko Anda dibayar murah (jika diterima) hingga tidak diterima (karena dianggap terlalu mahal) pasti ada.

Adakah cara yang tepat untuk menghitung berapa gaji yang ideal sesuai pengalaman kerja maupun kemampuan perekrut untuk membayar Anda? Heather R Huhman, konsultan karir memberikan tips berikut kepada Publish2 yang bisa menjadi panduan.

1. Riset
Cari tahu kisaran gaji sesuai posisi dari berbagai perusahaan kompetitor hingga besar gaji di perusahaan yang dituju. Setelah mendapatkan informasi akan dua hal tersebut, Anda bisa menimbang-nimbang faktor lainnya. Situs Glassdoor memberikan informasi tentang gaji dan posisi yang ditawarkan di luar negeri, sayangnya untuk detail di Indonesia belum tercantum.

2. Kalkulator Gaji
Kalkulasikan gaji Anda sesuai dengan gaya hidup yang dijalani. Berapa banyak pengeluaran mutlak hingga gaya hidup yang harus dipenuhi. Lalu kemudian tambahkan lagi dengan nilai pengalaman kerja, waktu yang akan terbuang hingga risiko kesehatan jika Anda harus bekerja lebih keras dari skejul normal. Selebihnya, Anda bisa menambahkan nominal ekstra untuk keperluan tabungan hingga investasi. Dengan gambaran kasar seperti ini, Anda akan mendapatkan range terkecil hingga terbesar yang masuk akal sesuai kebutuhan pribadi.

3. Batasan
Setelah menentukan range berdasarkan kalkulator gaji, tentukan batasan minimal uang yang harus Anda terima setelah diterima bekerja (anggaplah Anda sudah diterima). Jumlah paling kecil adalah jumlah yang masih bisa Anda terima, namun sekiranya siap untuk melakukan penyesuaian sana-sini dalam gaya hidup. Sampaikan juga kepada perekrut bahwa nominal ini akan dinegosiasikan kembali berdasarkan tanggung jawab hingga fasilitas yang akan diterima.


BACA JUGA ARTIKEL TERKAIT LAINNYA DIBAWAH INI :



  1. tetapi pengalamam saya ,gak gitu-gitu amat,harus mencantumkan gaji diperusahaan dulu bekerja,paling cuman ditanya pengalamannya

     
  2. emang ada gitu perusahhaaan yang menanyakan gaji kepada kandidat pegawai baru ketika bekerja diperusahaan lainn,.saya baru tahu,,oh gitu ya gann caranya,,saya amalkan gan,takut-emang ada perusahaan yang begitu

     
  3. saya pernah tu gan, waktu ngelamar kerja ditanya berapa gaji di tempat kerja sebelumnya. memang sangat membingungkan, kalo jujur gimana, gx jujur juga gimana..
    terimakasih atas tips2nya, sangat bermanfaat sekali.

     

Posting Komentar