Sikat gigi elektrik dianggap lebih praktis dan mampu menjangkau sela-sela gigi dibandingkan sikat gigi manual. Tetapi menurut U.S Food and Drug Administration (FDA), sikat gigi elektrik bisa menimbulkan bahaya kesehatan.
Menurut Shumaya Ali, dari bagian keamanan konsumen FDA, ada beberapa laporan mengenai bahaya sikat gigi elektrik, salah satunya adalah terlepasnya bagian-bagian sikat gigi sehingga malah melukai gigi, bahkan ada yang terlempar mengenai mata atau tersedak.
"Kami menerima laporan ada bagian dari sikat gigi yang terlepas saat digunakan dan masuk ke dalam mulut dalam kecepatan tinggi serta menyebabkan gigi patah dan juga bahaya tersedak," kata Ali.
FDA sendiri sudah membuat aturan mengenai penggunaan sikat gigi manual dan elektrik. Susan Runner, dokter gigi yang menjadi Chief of FDA Dental Services mengatakan, walau sikat gigi elektrik bisa membantu menghilangkan plak dan gigi berlubang, tetapi bisa berbahaya. Anak-anak yang menggunakan sikat gigi elektrik harus diawasi orang dewasa.
Ia menjelaskan, sikat gigi elektrik untuk anak memang memiliki desain yang berbeda, yakni bagian kepala sikat tidak bisa dilepas. Meski begitu tetap ada laporan dari konsumen mengenai beberapa anak yang terluka saat memakai sikat gigi tersebut. Cidera tersebut antara lain luka pada bibir, baterai terbakar, serta bulu sikat terlepas dan melukai tonsil.
Pada tahun 2011, FDA pernah memberikan peringatan pada Church & Dwight Co, perusahaan pembuat sikat gigi elektrik, atas tuduhan menyebabkan gangguan kesehatan.
Produsen tersebut kemudian melakukan beberapa perbaikan seperti membuat desain bulu sikat yang bisa berubah warna jika sudah harus diganti, menyertakan aturan keselamatan dalam iklannya, serta mengedukasi konsumen untuk mengganti sikat gigi setiap tiga bulan.
Menurut Shumaya Ali, dari bagian keamanan konsumen FDA, ada beberapa laporan mengenai bahaya sikat gigi elektrik, salah satunya adalah terlepasnya bagian-bagian sikat gigi sehingga malah melukai gigi, bahkan ada yang terlempar mengenai mata atau tersedak.
"Kami menerima laporan ada bagian dari sikat gigi yang terlepas saat digunakan dan masuk ke dalam mulut dalam kecepatan tinggi serta menyebabkan gigi patah dan juga bahaya tersedak," kata Ali.
FDA sendiri sudah membuat aturan mengenai penggunaan sikat gigi manual dan elektrik. Susan Runner, dokter gigi yang menjadi Chief of FDA Dental Services mengatakan, walau sikat gigi elektrik bisa membantu menghilangkan plak dan gigi berlubang, tetapi bisa berbahaya. Anak-anak yang menggunakan sikat gigi elektrik harus diawasi orang dewasa.
Ia menjelaskan, sikat gigi elektrik untuk anak memang memiliki desain yang berbeda, yakni bagian kepala sikat tidak bisa dilepas. Meski begitu tetap ada laporan dari konsumen mengenai beberapa anak yang terluka saat memakai sikat gigi tersebut. Cidera tersebut antara lain luka pada bibir, baterai terbakar, serta bulu sikat terlepas dan melukai tonsil.
Pada tahun 2011, FDA pernah memberikan peringatan pada Church & Dwight Co, perusahaan pembuat sikat gigi elektrik, atas tuduhan menyebabkan gangguan kesehatan.
Produsen tersebut kemudian melakukan beberapa perbaikan seperti membuat desain bulu sikat yang bisa berubah warna jika sudah harus diganti, menyertakan aturan keselamatan dalam iklannya, serta mengedukasi konsumen untuk mengganti sikat gigi setiap tiga bulan.
lebih baik menggunakan sikat gigi yang manual, dari pada menggunakan sikat gigi elektrik tapi malah jadi melukai kita sendiri.
ternyata gak hanay obat nyamuk yang elektrikk,,heheheh,,nanti saya ciptakan pasta gigi yang elektrik juga