Di antara nama-nama yang ada, terdapat sejumlah nama yang berulang. Hal ini dapat dimaklumi, mengingat proses belajar mereka tidak terbatas oleh tempat dan waktu. Waktu itu, seorang penuntut ilmu melakukan perjalanan untuk menemui guru-guru yang ada di berbagai tempat.
Karena itu, tidak tertutup kemungkinan ia pun akan belajar pada dua atau tiga orang guru dan dikenal oleh masyarakat sebagai murid terkemuka tiga guru tersebut. Dalam daftar, misalnya, kita dapat lihat bahwa Abdullah bin Mubarak tercatat sebagai murid terkemuka dari Sufyan Ats-Tsauri, Al-Auza’i dan Ayyub As-Sahtiyani.
Hal menarik lainnya, kita dapat melihat juga sebuah fakta penting bahwa ahli-ahli fikih dalam Islam itu ternyata tidak sebatas Abu Hanifah, Malik, Syafi’i, Ahmad. Sebagaimana dalam daftar yang dibuat Imam Nasa’i, imam-imam fikih pada abad-abad pertama Islam banyak. Keberadaan mereka terentang dari Mesir sampai Tanah Khurasan.
Hanya saja, dari sekian banyak ahli fikih yang ada, hanya Abu Hanifah, Malik, Syafi’i, dan Ahmad yang paling dikenal dalam sejarah. Metode-metode fikih mereka dipelajari, diambil, dan kadang ditetapkan sebagai mazhab resmi pada negara-negara muslim yang ada, dulu dan sekarang. Kitab-kitab fikih mereka terus dikaji sampai sekarang.
Keadaan seperti itu banyak disebabkan oleh adanya pengikut-pengikut mereka yang membakukan metode fikih masing-masing dalam sejumlah karya tulis. Karya-karya yang dimaksud kemudian disaling ulang oleh banyak orang untuk akhirnya dibaca dan dikaji di banyak negeri. Artinya, metode mereka terabadikan oleh tulisan-tulisan para pengikut mereka.
Fikih Abu Hanifah, misalnya, banyak diketahui orang lewat karya-karya Abu Ja’far Ahmad bin Muhammad Ath-Thahawi. Fikih Imam Malik banyak diketahui dan dipelajari orang di berbagai negeri lewat karya-karya Ibnu Abdil Bar. Fikih Syafi’i banyak diketahui orang-orang waktu itu lewat karya-karya Al-Baihaqi dan An-Nawawi. Fikih Ahmad bin Hanbal banyak diketahui lewat karya-karya Ibnu Qudamah Al-Maqdisi. Dari situlah kemudian masyarakat luas mengenal adanya Mazhab Hanafi, Mazhab Maliki, Mazhab Syafi’i, dan Mazhab Hanbali.
Di banyak negeri muncul orang-orang yang bermazhab Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali. Masing-masing para pengikut ada pula yang akhirnya menuliskan kembali fikih-fikih imam mazhab mereka dalam karya yang lebih tipis atau lebih ringkas atau lebih sederhana agar dapat dipahami oleh generasi penuntut ilmu yang muncul di kemudian hari.
Tidak hanya berupa sebuah uraian, di antara karya tersebut ada yang berupa untaian-untaian sajak agar mudah dihafalkan. Sebaliknya, dari karya-karya para pengikut mazhab tersebut, kemudian muncul pula sejumlah penulis yang membuat komentar-komentar dari karya-karya ringkas itu atau sajak-sajak yang berisi dasar-dasar fikih suatu mazhab.
DAFTAR NAMA AHLI-AHLI FIKIH SAMPAI ABAD KE-4 HIJRIAH
I. DARI PENDUDUK MADINAH
Dari Kalangan Sahabat Rasulullah
Umar bin Al-Khaththab, Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Umar, Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq
Dari Kalangan Tabi’in
Sa’id bin Al-Musayyib, Urwah bin Zubair bin Awwam, Abu Salamah bin Abdurrahman bin Auf, Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah, Sulaiman bin Yasar, Kharijah bin Zaid bin Tsabit, Abu Bakar bin Abdirrahman bin Al-Harits bin Hisyam, Ali bin Al-Husein, Al-Qasim bin Muhammad bin Abi Bakar Ash-Shiddiq, Salim bin Abdillah bin Umar, Abu Ja’far Muhammad bin Ali bin Al-Husein Al-Baqir, Umar bin Abdil Aziz
Dari Kalangan setelah Tabi’in
Abdullah bi Yazid bin Hurmuz, Muhammad bin Muslim bin Syihab Az-Zuhri, Rabi’ah bin Abi Abdirrahman, Abu Zinad Abdullah bin Dzakwan, Yahya bin Sa’id Al-Anshari
Dari Kalangan setelah Mereka
Malik bin Anas dan Abdul Aziz bin Abi Salamah Al-Majisyun
Murid Imam Malik dari Penduduk Madinah
Abdul Malik bin Abdil Aziz Al-Majisyun
Murid Imam Malik dari Penduduk Mesir
Abdurrahman bin Al-Qasim dan Asyhab bin Abdil Aziz
II. DARI PENDUDUK MEKKAH
Dari Kalangan Sahabat Rasulullah
Abdullah bin Abbas
Murid-Murid Abdullah bin Abbas
‘Atha’ bin Abi Rabah, Thawus bin Kaisan, Mujahid bin Jabr, Sa’id bin Jubair, Jabir bin Zaid, Ubaidullah bin Abdillah bin Utbah
Setelah Mereka
Amr bin Dinar
Setelah Amr bin Dinar
Ibnu Juraij dan Sufyan bin ‘Uyainah
Setelah Ibnu Juraij dan Sufyan bin ‘Uyainah
Muslim bin Khalid Az-Zanji dan Sa’id bin Salim Al-Qaddah
Setelah Muslim bin Khalid Az-Zanji dan Sa’id bin Salim Al-Qaddah
Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i
Murid-Murid Imam Asy-Syafi’i
Abu Ibrahim bin Yahya Al-Muzani, Abu Tsaur Ibrahim bin Khalid, Yusuf bin Yahya Al-Buwaithi, Abul Walid Musa bin Abil Jarud, Abdullah bin Az-Zubair Al-Humaidi
III. AHLI-AHLI FIKIH DARI PENDUDUK KUFAH
Dari Kalangan Sahabat Rasulullah
Ali bin Abi Thalib dan Abdullah bin Mas’ud
Dari Kalangan Tabi’in
Alqamah bin Qais, Al-Aswad bin Yazid, Amr bin Syarahbil Abu Maysarah, Abidah bin Amr As-Salmani, Syuraih bin Al-Harits Al-Kindi, Masruq bin Al-Ajda’, Abdullah bin Utbah
Setelah Mereka
Amir bin Syarahil dan Ibrahim An-Nakha’i
Setelah Mereka Berdua
Al-Hakam bin Utaibah Al-Kindi, Hammad bin Abi Sulaiman, Mansur bin Al-Mu’tamir, Al-Mughirah bin Al-Miqsam
Setelah Mereka
Abdullah bin Syubrumah, Abdurrahman bin Abi Laila, Abu Hanifah
Setelah Mereka
Sufyan bin Sa’id Ats-Tsauri dan Al-Hasan bin Shalih bin Hayy
Murid-Murid Abu Hanifah
Zufr bin Al-Hudzail, Abu Yusuf Ya’qub bin Ibrahim, ‘Afiyah bin Yazid, Asad bin Amr
Murid-Murid Sufyan bin Sa’id Ats-Tsauri
Abdullah bin Al-Mubarak, Waki’ bin Al-Jarrah, Abu Ishaq Ibrahim bin Muhammad Al-Fazari, Abdurrahman bin Mahdi, Adh-Dhahhaq bin Muzahim
Murid-Murid Al-Hasan bin Hayy
Humaid bin Abdirrahman Ar-Ruasi dan Yahya bin Adam
IV. AHLI-AHLI FIKIH DARI PENDUDUK BASHRAH
Dari Kalangan Sahabat Rasulullah
Abu Musa Al-Asy’ari dan Imran bin Hushain
Dari Kalangan Tabi’in
Humaid bin Abdirrahman Al-Himyari dan Mutharrif bin Abdillah bin Asy-Syikhkhir
Setelah Mereka
Al-Hasan bin Abil Hasan Al-Bashari, Muhammad bin Sirin, Jabir bin Zaid (telah disebutkan dalam daftar murid-murid Abdullah bin Abbas), Abu Qilabah Abdullah bin Zaid Al-Jarami
Setelah Mereka
Ayyub bin Kaisan As-Sahtiyani, Yunus bin ‘Ubaid, Utsman bin Muslim Al-Buti
Setelah Mereka
Ubaidullah bin Al-Hasan Al-Qadhi, Hammad bin Zaid, Bisyr bin Al-Mufadhdhal
Setelah Mereka
Mu’adz bin Mu’adz Al-Anbari dan Muhammad bin Abdillah Al-Anshari
Setelah Mereka Berdua
Hilal bin Yahya Ar-Ra’yi
V. AHLI-AHLI FIKIH DARI PENDUDUK SYAM
Dari Kalangan Sahabat Rasulullah
Mu’adz bin Jabal dan Abu Darda’ Uwaimir bin Zaid
Setelah Mereka
Makhul
Setelah Makhul
Sulaiman bin Musa, Abdurrahman bin Amr Al-Auza’i, Sa’id bin Abdil Aziz
VI. AHLI-AHLI FIKIH DARI PENDUDUK MESIR
Amr bin Al-Harits dan Laits bin Sa’ad
Setelah Mereka
Abdurrahman bin Al-Qasim dan Asyhab bin Abdil Aziz (dua orang ini telah disebutkan dalam daftar murid-murid Imam Malik bin Anas)
Setelah Mereka
Al-Harits bin Miskin dan Muhammad bin Abdillah bin Abdil Hakam
VII. AHLI-AHLI FIKIH DARI PENDUDUK KHURASAN
Adh-Dhahhak bin Muzahim (telah disebutkan dalam daftar murid-murid Sufyan Ats-Tsauri), An-Nadhr bin Muhammad Al-Marwazi, Ibrahim bin Maymun Ash-Shaigh, Abdullah bin Al-Mubarak (telah disebutkan dalam daftar murid-murid Ats-Tsauri)
Setelah Mereka
Ahmad bin Hanbal, Ishaq bin Rahawaih, Yahya bin Aktsam
Murid-Murid Al-Auza’i yang Paling Kuat Hafalannya
Abdullah bin Al-Mubarak dan Al-Walid bin Mazid
Murid-Murid Ayyub As-Sahtiyani yang Paling Kuat Hafalannya
Hammad bin Salamah, Abdul Warits bin Sa’id Al-Anbari, Ismail bin ‘Ulayyah, Abdurrahman bin Mahdi, Abdullah bin Al-Mubarak, Abdul Wahhab Ats-Tsaqafi
Murid-Murid Sa’id bin Abi Arubah yang Paling Kuat Hafalannya